Zaenudin Amali Buka Munas PB Percasi Tahun 2022
Menpora Amali Ingin Prestasi Olahraga Catur Terus Meningkat
LINTASOLAHRAGA.COM: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menginginkan PB Percasi lebih giat menyampaikan prestasi yang diraihnya ke tengah masyarakat. Ini bertujuan agar kedepan lebih banyak masyarakat berminat menjadi atlet-atlet penerus cabang olahraga catur.
“Setelah ini apapun prestasinya harus disampaikan ke publik, supaya semakin banyak masyarakat terutama anak-anak muda kita berminat terhadap cabor catur ini,” kata Menpora Amali saat jumpa pers usai membuka Munas PB Percasi tahun 2022 di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2) malam.
Menurut Menpora Amali, cabor catur telah banyak menyumbangkan prestasi-prestasi untuk bangsa baik di tingkat internasional dan regional, tetapi belum terekspos secara maksimal ke tengah masyarakat.
“Banyak prestasi diraih ditingkat regional dan internasional. Sampaikan ke publik agar semakin banyak yang berminat, bisa itu anak-anak SD, SMP, SMA itu penting. Talenta dan bibit-bibit atlet itu munculnya dari usia dini,” tuturnya.
Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi tekat dari PB Percasi, bahwa harus ada selain kebanggaan menjadi atlet catur, ini adalah profesi bukan pekerjaan sambilan sehingga harus serius menekuni catur.
“PB Percasi harus mendapat dukungan dari semua pengurus baik tingkat pusat hingga provinsi dan kabupaten/kota. Sekarang kita sedang mempersiapkan olahraga ini menjadi satu hal yang membanggakan untuk bangsa,” tambahnya.
Meski catur belum masuk ke dalam DBON, tetapi pemerintah tetap memberikan dukungan kepada catur dan semua cabang olahraga lainnya. “Pemerintah tidak pernah membiarkan cabor berjalan sendiri, tetapi tentu dengan sumber daya pemerintah yang terbatas maka itu harus dimaklumi,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PB Percasi periode 2022-2026 GM Utut Adianto menyampaikan salah satu kelemahan Percasi adalah menggemakan prestasi yang telah banyak diraih selain masalah utamanya adalah infrastruktur dan pendanaan.
“Prestasi kami sebenarnya lumayan banyak pak, tetapi kelemahan catur itu jarang ngomong, jadi prestasi itu tidak berdampak padahal jika itu bisa dikerjakan akan menjadi market yang baik,” urai Utut.
“Kedepan jika diizinkan kami ingin memiliki gedung sendiri yang baik, seperti di PBSI ada mess, tempat latihan, hall of fame dan atas nama PB Percasi sendiri,” harapnya.(ben/sani/png)