Opini

Olahraga Sedang Berkompetisi dengan Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan jika wabah Coronavirus Disease 2019 atau yang biasa disebut Covid-19 sebagai pandemi global.

Virus tersebut menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sedangkan untuk Novel Coronavirus (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Virus Corona merupakan zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Menurut penyelidikan yang telah dilakukan, SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak atau yang lebih dikenal dengan musang ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Namun beberapa virus Corona juga dikenal beredar pada hewan-hewan yang sebelumnya belum pernah menginfeksi manusia.

Tentu, Covid-19 menjadi bencana bagi dunia di era milenial ini. Betapa tidak, menurut statistik yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University, hampir 1,5 juta orang di seluruh dunia terinfeksi oleh virus ini dan total kematian lebih dari 73 ribu jiwa.

Setiap negara berperang melawan Covid-19, membentengi wilayahnya masing-masing dari penyebaran virus yang mulai merebak di Wuhan, China pada akhir tahun lalu itu.

Semua sektor porak-poranda oleh virus yang hingga kini belum juga ditemui obatnya itu, baik sektor ekonomi, sosial, budaya, transportasi dan lainnya, terlebih disektor olahraga.

Seperti yang kita ketahui, segenap rangkaian kompetisi olahraga diseluruh dunia pun harus berhenti total sampai pandemi ini dikatakan berakhir. Olimpiade yang sudah didepan mata berlangsung pada Agustus mendatang di Tokyo, Jepang, harus ditunda pelaksanaannya tahun depan.

Ajang balap motor dunia seperti Moto GP, adu jet darat Formula 1, kompetisi sepakbola disegenap belahan negara, kompetisi basket di luar dan dalam negeri, kompetisi bola voli, turnamen bulutangkis hingga pelatnas dan lain sebagainya, harus di stop dulu, dikesampingkan hingga pandemi ini dikatakan berakhir.

Social distancing harus dilakukan dan menjadi utama yang harus dilakukan olah masyarakat dalam hidup berdampingan, sampai tempat-tempat peribadatan harus ditutup sementara untuk pencegahana penularan dari kasus ini.

Berbicara disektor olahraga, Kemenpora melalui Menpora Zainudin Amali diawal maraknya wabah mengeluarkan protokol keolahragaan yang mengatur kewaspadaan pencegahan COVID-19 bagi kegiatan keolahragaan yang ditujukan kepada seluruh badan olahraga di seluruh Indonesia.

Sejumlah poin arahan yang dikeluarkan Kemenpora bagi pegiat olahraga nasional di antaranya adalah aturan larangan melakukan perjalanan ke negara yang telah atau berpotensi terpapar virus corona untuk kegiatan pelatihan, uji coba dan sebagainya.

Pegiat olahraga juga diminta tidak berkumpul untuk sementara waktu dan disarankan menggunakan pranata “video conference” untuk melakukan rapat atau koordinasi sebagai media interaksi pertemuan dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, Menpora Zainudin Amali pun mengajak kepada seluruh masyarakat di tanah air untuk menjaga kebugaran fisik dan stamina, guna menghindari virus COVID-19 dengan tetap mengutamakan social distance.

Sementara itu bagi kami pegiat olahraga, virus ini menghalangi kami untuk melakukan aktifitas olahraga yang biasa dilakukan sehari-hari dengan melibatkan banyak orang. Karena olahraga memang membutuhkan interaksi langsung dengan orang lain, meskipun dalam olahraga ada yang full body contact ataupun ada yang non full body contact.

Selain itu akibat dari dampak covid 19 ini, segala bentuk keramaian yang diakibatkan dari dampak olahraga pun seakan menjadi hilang dan tidak ada. Sebagai salah satu contoh keramaian dan gemuruh suara penonton ketika sedang menyaksikan pertandingan sepakbola, Roda perekonomian bagi para pedagang juga menjadi terhambat dan banyak lagi sektor sektor lain yang terganggu akobat dari covid 19 ini.

Bahkan, untuk melaksanakan pembinaan dan kompetisi sepakbola usia muda yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat/seri kabupaten/kota, provinsi sampai seri nasional dengan malibatkan tim tallent scouting guna mendapatkan timnas pelajar debutan Kemenpora untuk mengikuti event international, semua yang sudah terencana menjadi tidak bisa berjalan.

Menyikapi hal ini, Asdep Olahraga Pendidikan di kedeputian Pembudayaan Olahraga Kemenpora yang salama ini menangani pembinaan dan kompetisi usia muda hampir 70 % anggaran dialihkan untuk pencegahan covid-19, kepada mereka yang menagani pembinaan sepakbola usia muda di provinsi dan kab//kota.

Untuk tidak menjadikan patah semangat dan bisa selalu tetap menjaga kebugaran dan kesehatan anak-anak di 34 proviinsi bahkan bisa menjangkau di 514 kab/dengan memberikan perhatian kepada SSB, Klub, akademi dan sekolah-sekolah yang melakukan pembinaan sepakbola dengan memfasilitasi mereka dengan memberikan APD (masker, hand sanitazer, hand wash) guna mengurangi penyebaran dan dampak dari covid-19 melalui Asosiasi SSB (KoordinatorProvinsi/Wilayah LigaU12; U14; U16 serta BAPOPSI) .

Ada banyak orang yang lebih kompeten untuk membicarakan masalah Covid 19 daripada saya. Dengan terjadinya pandemic yang terjadi didunia, kesehatan dan kebugaran kondisi badan kita yang lebih utama, untuk menjaga semuanya itu disinilah kita belajar untuk senantiasa hidup bersih, olahraga yang teratur dan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Hikmahmya adalah mengajarkan kepada kita untuk hidup lebih disiplin dalam kebersihan dan menjadikan olahraga sebagai budaya kita sehari hari, baik dalam masa pandemic seperti ini atau sesudah masa pandemic ini berlalu. Olahraga hanya sebagai bagian yang bisa membuat badan kita selalu bugar, tapi tentunya dengan cara dan porsi yang benar sesuai aturan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button