Menpora Dito Apresiasi Tinggi Perjuangan Tim Sitting Volley Ball Putra Indonesia
Gagal Persembahkan Medali Emas
PHNOM PENH, LINTASOLAHRAGA.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi tinggi kepada tim sitting volley ball putra Indonesia yang telah berjuang demi bangsa di final setelah kalah dari Thailand 2-3. Phnom Penh: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi tinggi kepada tim sitting volley ball putra Indonesia yang telah berjuang demi bangsa di final setelah kalah dari Thailand 2-3.
“Pemerintah tetap memberikan apresiasi tinggi kepada tim sitting volley ball Indonesia. Meski kalah di final kita semua bangga,” usai menyaksikan final sitting volley ball putra di Elephant Hall, Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (8/6).
Menpora Dito terlihat enjoy menyaksikan laga final ini. Sesekali Menpora terlihat meneriaki tim Indonesia dan memberikan tepuk tangan.
“Sangat seru ya tadi awalnya empat set dan imbang sama kuat 2-2 dan di rubber set kita hanya meleset sedikit. Kita lihat bahwa, kita mendapat perlawanan dari tim yang sangat unggul karena ofisial dan pelatih Thailand semuanya asing tapi kita tidak kalah dengan hasil beda tipis kita yang semua pemain kita lokal,” bangga Menpora Dito.
“Ini menunjukkan bahwa di sitting volley ball putra ini Indonesia sangat menjanjikan untuk perkembangan dimasa depan dan beberapa multievent selanjutnya,” tambahnya.
Di jalannya pertandingan, memasuki set pertama tim Indonesia tertinggal 25-16. Mengejar ketertinggalan, Indonesia menaikkan intensitas penyerangan hasilnya mampu menyamakan kedudukan 1-1 dengan skor 25-22.
Di set ketiga aksi protes libero Thailand (30) mendapat kartu merah wasit saat indonesia memimpin skor sementara 2-0. Di set ketiga Indonesia kembali memimpin dengan skor tipis 26-24. Masuk set ke-4 Indo tertinggal 9-0. Ditambah kapten tim Nasrul cidera. Set keempat Indonesia kembali tertinggal 15-25.
Partai final dipaksa untuk masuk rubber set dengan poin sama kuat 2-2. Di set penentu ini Indonesia telah berjuang sekuat tenaga namun Thailand tampil lebih unggul dan mampu mengalahkan tim Merah Putih 18-16. Indonesia tertinggal 2-3. Indonesia harus puas dengan medali perak.
Pelatih sitting volley ball putra Deddy Whinata menyebut kekalahan tim voli putra duduk Indonesia hanya soal keberuntungan yang belum berpihak kepada Indonesia. Meski demikian, target medali perak putra telah terpenuhi.
“Iya hasil ini Dewi Fortuna saja belum bersama kita, kita sudah berjuang, berusaha sevara teknik, taktik dan strategi sama dengan Thailand, bahkan diawal meski tertinggal kita mampu menyamakan kedudukan karena semangat tinggi, di rubber set hanya finishing saja sedikit kurang beruntung,” kata Deddy.
“Hasil perjuangan kita ini sebenarnya sudah diluar dugaan apalagi bertemu Thailand di final bahkan hingga rubber set. Bagi kami ini luar biasa membanggakan. Intinya syukur bisa sampai final dan memberikan perlawanan ketat,” tambah Kapten tim Nasrul.
Turut hadir mendampingi Menpora, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, sera CdM Indonesia Andi Herman. (ben/ask/bnn)